BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu
ekonomi, yang dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana
manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemiliha
diantara berbagai alternatif pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang
tersedianya relatif terbatas,dapat dibagi atas tiga kelompok,
yaitu kelompok ekonomi deskriptif, kelompok teori ekonomi dan kelompok
ekonomi yang diterapkan. Yang Ekonomi deskriptif mengumpulkan
keterangan-keterangan faktual yang relevan mengenai suatu masalah teori ekonomi
atau economy analysis yang selanjutnya bisa di pecah lagi kedalam dua
kelompok besar yaitu kelompok teori ekonimi mikro dan kelompok teori
ekonomi makro.
Ekonomi
Makro merupakan bagian dari Ilmu Ekonomi yang mengkususkan mempelajari
mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruan.Dengan
demikian hubungan yang ingin dipelajari oleh Ekonomi Makro pada pokoknya ialah
hubungan-hubungan antara variabel ekonomi agregatif. Diantara itu banyak
dipersoalkan dalam ekonomi Makro antara lain : Tingkat pendapatan
nasional,tingkat kesempatan kerja, pengeluaran konsumsi rumah
tangga,saving,investas nasional,, jumlah uang yang beredar,tingkat
harga,tinggkat bunga.
Dengan
mengetahui hubungan-hubungan diantara variabel-variabel tersebut, dapatlah
diharapkan kita menjadi lebih mampu dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi oleh perekonomian.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
Pengertian dari Teori Ekonomi Makro?
2. Apa
Penyebab Masalah dari Teori Ekonomi Makro ?
3. Apakah
Kebijakan Teori Ekonomi Makro itu dapat di Terapkan Terhadap Seluruh
Negara-Negara ?
4. Bagaiman
Penyelesaian Maslah Ketika Teori Ekonomi Makro ini di Terapkan ?
C.
Tujuan Masalah
v Mengetahui
Pengertian dari Teori Ekonomi Makro
v Mencari
Penyebab Masalah dari Teori Ekonomi Makro
v Mengetahui
Kebijakan Teori Ekonomi Makro yang dapat di Terapkan di Seluruh Negara-Negara
v Mencari
Penyelesaian Masalah Ketika Teori Ekonomi Makro di Terapkan .
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Teori Ekonomi Makro
Pada
tahun 1937 keluar sebuah buku ing berjudul the general theory of employmen,
interest and money yang ditulis oleh seorang ahli ekonomi dari Universitas
Cambridge di Inggris, yang bernama john mynard Keynes. Buku tersebut
merupakan tonggak yang sangat penting dalam sejrah pemkirn ekonomi Barat,
karena dengan keluarnya buku resebut pandangan dan pemikiran para ahli ekonomi
di Negara-negara tersebut mengenai ekonomi makro menjadi berubah sama sekali.
Adapun beberapa teoti ekonomi yakni salah satu nya teori makro klasik .
Yang
dimana kaum klasik merupaka orang-orang yang percaya akan keampuhan
system ekonomi yang berbentuk liberal. Secara idiologi bahwa system lassies
faire yaitu system dimana setiap orang betul betul bebas untuk melakukan
kegiatan ekonomi apapun. System bebas perusahaan, dimna campur tangan
pemerintahlah adalah minimal, menurut kaum klasik, bisa menjamin
dicapainya yaitu :
Ø Tingkat
kegiatan ekonomi nasional yang optimal.
Alokasi sumber-sumber alam dam faktor-faktor
produksi lain diantara berbagai macam kegiatan ekonomi secara efisien.
Kegiatan
pemerintah harusnya dibatasi pada macam-macam kegiatan yang dimana pihak swasta
memang betul-betul tidak bisa melakukan secara efisian, misalnya di bidan pertahanan,
hukum, kepamongprajaan, dan mungkin juga pendidkan. Denga cara idiologis
seperti ini, kita bisa menerka bahwa di bidang ekonomi makropun mereka tidak
menghendaki campur tangan pemerintah Esensi dari teori makro mereka mempunyai
kemampuan untuk menghasilakan tingkat kegiatan (GDP) yang “full
employment” secara otomatis. Pada suatu waktu tertentu GDP mungkin berada di
bawah atau di atas tingkat full-employment, tetapi kemudian akan segera kembali
ke tingkat full employment. Campur tangan pemerintah untuk mempengaruhi tingkat
kegiatan ekonomi dalam jangka pendek adalah tidak perlu.
Adapun
juga teori makro Keynes yang menghdapi masalah pengangguran yang begitu hebat,
kaum sosialis di Negara-negara barat mengatakan bahwa kesalahannya terletak
pada sistem perekonomian itu sendiri. Selama kita masih mempercayakan
pengelolahan perekonomian pada para produsen swasta yang perdefinisi hanya
bertujuan mengejar keuntungan mereka pribadi, maka pengangguran dan juga
inflasi akan tetap menjadi penyakit perekonomian yang menghantui kita dari
waktu kewaktu penykit ini merupakan konsekuensi logis dari system kapitalisme.
Adapun kaum sosialis mengusulkan perombakan system perekonomian menjadi system
sosialis yang tidak lagi bisa di miliki oleh pengusaha swasta, tetapi hanya
bisa di miliki oleh Negara. Semua kegiatan produksi di kuasai
Negara, yang dalam teori paling tidak, mengutamakan kepentingan masyarakat di
atas kepentingan pribadi atau golongan. Pada posisi Keynes yang unik
dalam sejarah pemikiran ekonomi barat pada saat krisis idiologis semacam
itu ia bisa menawarkan suatu pemecahan yang merupakan jalan tengah dari
permasalahan tersebut. Keynes mengatakan bahwa untuk menolong system
perekonomian Negara tersebut orang-orang harus bersedia meninggalkan idiologi
laissez faire yang murni terkandung dalam pmikiran klasik.
B. Masalah
Ekonomi Makro
Pada
dekade 1930an ahli-ahli ekonomi tidak menumpukan analisis mereka kepada
berbagai masalah tersebut terutama terhadap masalah pengangguran dan
pertumbuhan ekonomi yang sangat banyak. Ahli-ahli ekonomi yang hidup di
antara zaman Adam Smith (1776) dan zaman Keynes (1936), tidak banyak membuat
analisis mengenai masalah pengangguran, inflasi, ketidak stabilan ekonomi, dan
pertumbuhan ekonomi. Dalam tahun 1930-1932 terjadi kemunduran ekonomi di
seluruh dunia yang bermula dari kemerosotan ekonomi di Amerika Serikat.
Masalah
utama dalam ekonomi makro yang akan selalu dihadapi suatu negara antara lain:
·
Masalah Pertumbuhan
Ekonomi
Pertumbuhan
Ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyababkan barang
dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat berubah. Masalah pertumbuhan ekonomi
dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang.
Dari satu periode ke periode lain kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi yang mengalami peningkatan. Peningkatan produksi disebabkan bertambahnya faktor produksi baik dari segi jumlah maupun segi kualitasnya yang terdiri
dari :
Dari satu periode ke periode lain kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi yang mengalami peningkatan. Peningkatan produksi disebabkan bertambahnya faktor produksi baik dari segi jumlah maupun segi kualitasnya yang terdiri
dari :
1.
Investasi yang akan menambah jumlah barang modal.
2.Teknologi
yang digunakan berkembang.
3.Tenaga
kerja bertambah sebagai akibat pertambahan penduduk.
4.Pengalaman
kerja dan pendidikan menambah keterampilan (skill).
·
Masalah Ketidakstabilan
Kegiatan Ekonomi
Perekonomian
tidak selalu berkembang secara teratur dari satu periode ke periode lainnya.
Perekonomian selalu mengalami masa naik dan masa turun adakalanya perekonomian
itu mengalami perlambatan dari perkembangannya dan ada kalanya merosot dan
berada di tingkat yang lebih rendah dari periode sebelumnya. Pergerakan naik
turunya kegiatan perusahaan dalam jangka panjang dinamakan konjungtur atau
siklus kegiatan perusahaan.
Ahli-ahli
ekonomi berkeyakinan bahwa dalam suatu perekonomian yang sepenuhnya diatur oleh
mekanisme pasar, siklus kegiatan ekonomi sangat labil. Perkembangan yang sangat
pesat dapat diikuti oleh kemunduran kegiatan perekonomian yang serius. Siklus
kegiatan ekonomi seperti itu dapat menimbulkan akibat buruk kepada perekonomian
dan masyarakat. Pengagguran dan inflasi menimbulkan beberapa akibat buruk bagi
kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam jangka panjang ketidak stabilan
ekonomi menimbulkan ketidak pastian dan ini akan menimbulkan pengaruh buruk
terhadap perkembangan ekonomi.
· Masalah
Pengangguran
Pengangguran
adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja yang
ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Sesorang yang
tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari pekerjaan tidak tergolong
sebagai penganggur.
· Masalah Kenaikan Harga
(Inflasi)
Inflasi
dapat diartikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku
dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi (persentase pertambahan
kenaikan) berbeda dari suatu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula
dari suatu negara dengan negara lainnya.
C. Kebijakan
Ekonomi Makro
Untuk
mencapai tujuan dari ekonomi makro diperlukan beberapa bentuk kebijakan yang
harus dijalankan oleh suatu negara dalam sistem perekonomiannya, di
antaranya sebagai berikut :
Ø Kebijakan
Fiskal
Kebijakan
Fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah untuk membuat perubahan dalam
pendapatan dan pengeluaran negara dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran agregat
dalam perekonomian atau memengaruhi jalannya perekonomian. Melalui kebijakan
fiskal, pemerintah dapat memengaruhi tingkat pendapatan nasional, tingkat
kesempatan kerja, tinggi rendahnya investasi nasional, distribusi pendapatan
nasional, dan sebagainya.
Ø Kebijakan
Moneter
Kebijakan
moneter meliputi langkah-langkah pemerintahan yang dijalankan oleh bank sentral
(Bank Indnesia) untuk memengaruhi atau mengubah penawaran uang dalam masyarakat
atau mengubah tingkat bunga (memengaruhi jumlah uang yang beredar), denagan
maksud untuk memengaruhinya pengeluaran agregat.
Salah
satu cara untuk melakukan kebijakan moneter adalah dengan menaikkan atau
menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku. Jika tingkat suku bunga rendah,
maka pengusaha akan menambah modalnya (investasi). Sebaliknya jika tingkat suku
bunga tinggi, maka pengusaha akan mengurangi modalnya (investasi) dan cenderung
untuk memperbanyak tabungan.
Ø Kebijakan
Segi Penawaran
Kebijakan
fiskal dan moneter dapat dipandang sebagai kebijakan yang memengaruhi
pengeluaran agregat. Dengan demikian kebijakan fiskal dan moneter merupakan
kebijakan dari segi permintaan. Di samping melalui permintaan, kegiatan
perekonomian juga dapat dipengaruhi dari segi penawaran. Kebijakan segi
penawaran bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan sehingga
dapat menawarkan barang dengan harga yang lebih murah atau dengan mutu yang
lebih baik. Kebijakan segi penawaran lebih menekankan pada peningkatan semangat
tenaga kerja untuk bekerja dengan jalan mengurangi pajak pendapatan rumah
tangga dan meningkatkan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara
idiologi bahwa system lassies faire yaitu system dimana setiap orang
betul betul bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi apapun. Yang dimana kaum
klasik merupaka orang-orang yang percaya akan keampuhan system ekonomi yang
berbentuk liberal. Secara idiologi bahwa system lassies faire yaitu
system dimana setiap orang betul betul bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi
apapun. System bebas perusahaan, dimna campur tangan pemerintahlah
adalah minimal, menurut kaum klasik, bisa menjamin dicapainya yaitu : Tingkat kegiatan
ekonomi nasional yang optimal.
Alokasi sumber-sumber alam dam faktor-faktor produksi lain diantara berbagai macam kegiatan ekonomi secara efisien.
Alokasi sumber-sumber alam dam faktor-faktor produksi lain diantara berbagai macam kegiatan ekonomi secara efisien.
Masalah
utama dalam ekonomi makro yang akan selalu dihadapi suatu negara antara lain :
·
Masalah Pertumbuhan
Ekonomi
·
Masalah Ketidakstabilan
Kegiatan Ekonomi
·
Masalah Kenaikan Harga
(Inflasi)
·
Masalah
Pengangguran
Untuk
mencapai tujuan dari ekonomi makro diperlukan beberapa bentuk kebijakan yang
harus dijalankan oleh suatu negara dalam sistem perekonomian:
·
kebijakan Moneter
·
Kebijakan Fiskal
·
Kebijakan dari segi
Penawaran
B. Saran
Kami
sebagai manusia yang tak luput dari segala kekhilafannya, kami selaku tim
Penulis tentunya masih banyak kekurangan dari penyausunan dalam makalah
ini oleh karenanya kami mohon atas kritik dan sarannya
DAFTAR PUSTAKA
Heyne, PT, Boettke, PJ, Prychitko, DL
(2002): Jalan Ekonomi Berpikir (10 red). Prentice Hall.
Larch, M. dan J. Nogueira Martins
(2009): Kebijakan Fiskal Membuat di Uni Eropa – Sebuah Kajian Praktek dan
Tantangan kini. Routledge.
”Kebijakan Moneter” . Federal
Reserve Board. 3 Januari .
” BM Friedman , “Kebijakan
Moneter,” Abstrak. . ” Ensiklopedi Internasional & Perilaku Ilmu Sosial .
2001. hal 9976-9984.
Rogoff, Kenneth , 1985. “Komitmen
optimal ke Target Moneter Intermediate”, Quarterly Journal of Economics 100,
hal 1169-1189
Forder, James (Desember 2004). “”
Kredibilitas “dalam Konteks: Apakah Bankers Tengah dan ekonom Interpretasikan
Jangka Waktu Berbeda”? (pdf). Econ Jurnal .
”Bank of England didirikan 1694″ .
BBC. 31 Maret .
”Undang-undang Federal Reserve” .
Federal Reserve Board. 14 Mei .
Friedman, Milton (1960). Sebuah Program
Stabilitas Moneter. Fordham University Press.
Bernanke, Ben (2006). “Agregat
Moneter dan Kebijakan Moneter di Federal Reserve: Sebuah Perspektif Sejarah” .
Federal .
Nelson, Edward (2007). “Milton
Friedman dan US Sejarah Moneter: 1961-2006″ :. Federal Reserve Bank of St Louis
Review (89 171 .
”Blog: Favorite Friedman tanda
kutip” .